Tarsius Belitung (Cephalopachus bancanus saltator) adalah salah satu kekayaan hayati endemik Pulau Belitung yang unik dan memikat. Primata mungil ini memiliki panjang tubuh sekitar 15 cm dan berat sekitar 120 gram. Keunikan paling mencolok dari Tarsius Belitung adalah matanya yang sangat besar—bahkan lebih besar dari otaknya—yang membuatnya tidak bisa melirik. Sebagai gantinya, kepala tarsius dapat berputar hingga 360 derajat, memungkinkan mereka mengamati lingkungan sekitar tanpa harus menggerakkan tubuhnya. Kemampuan ini sangat bermanfaat dalam mendeteksi mangsa dan menghindari predator.
Tarsius Belitung tergolong hewan nokturnal, aktif di malam hari, dan masuk dalam kategori Vulnerable (VU) atau rentan punah menurut IUCN Red List. Dari segi morfologi, tarsius ini memiliki rambut padat namun tidak lebat, punggung berwarna abu-abu, serta tidak memiliki kebiasaan duet vokal saat pagi hari—berbeda dari beberapa kerabatnya di daerah lain.
Analisis molekuler menunjukkan bahwa Tarsius Belitung tergolong dalam genus Cephalopachus, mengoreksi klasifikasi sebelumnya yang memasukkannya ke dalam genus Tarsius. Secara ilmiah, ini menandakan bahwa Tarsius Belitung adalah spesies yang memiliki keunikan genetik dan evolusi tersendiri.
Habitat alami tarsius ini berada di tanah kering, semak belukar, dan hutan sekunder. Mereka biasanya menghuni kawasan dengan vegetasi rendah dan tanah yang terbentuk dari batuan granit yang telah melapuk—khususnya di bagian barat laut Pulau Belitung. Tanah di kawasan ini miskin unsur hara, terutama silika, namun justru mendukung pertumbuhan pohon-pohon tertentu yang menyediakan tempat berlindung dan mencari makan bagi tarsius.
Tarsius Belitung mengonsumsi berbagai jenis serangga sebagai makanan utama, seperti jangkrik dan belalang. Oleh karena itu, keberadaan serangga di ekosistem hutan sangat penting untuk kelangsungan hidup mereka. Area ini juga telah dijadikan kawasan konservasi untuk melindungi Tarsius dari ancaman perusakan hutan dan perubahan habitat.

tarsius bancanus saltator
Tarsius bancanus Saltator
Tarsius bancanus Saltator adalah nama ilmiah dari tarsius belitung. Tarsius bancanus yang dikenal dengan sebutan Mentilin (sebutan tarsius di pulau bangka) atau dalam Bahasa Inggris dikenal sebagai Horsfield’s Tarsier atau Western Tarsier merupakan hewan endemik yang tersebar di pulan Sulawesi, Kalimantan, Bangka dan Belitung. Satwa primata ini ditetapkan sebagai fauna identitas provinsi Bangka Belitung berdasarkan keputusan menteri Dalam Negri Nomor : 522.53-958/2010. Berdasarkan filogenetiknya, Tarsius diklasifikasikan sebagai satwa primata yang masuk ke dalam genus Tarsius, suatu genus monotipe dari famili Tarsiidae, satu-satunya famili yang bertahan dari infraordo Tarsiiformes. Dahulu ordo ini memiliki penyebaran yang luas. Namun semua spesies yang bertahan hidup sekarang banyak ditemukan di Asia Tenggara terutama di Indonesia. Terdapat empat subspesies Tarsius bancanus, yaitu: Tarsius bancanus bancanus (mentilin), Tarsius bancanus borneanus (kalimantan), Tarsius bancanus natunensis(Tarsius yang hidup di kep. Natuna), dan Tarsius bancanus saltator (Tarsius Belitung).
Dilansir dari laman neprimateconservancy.org.
Spesies ini hidup di hutan hujan tropis primer dan sekunder dan biasanya ditemukan pada ketinggian di bawah 328 kaki (100 m) di daerah tanpa pertanian intensif, termasuk hutan bakau, semak belukar, dan tepi hutan. Beberapa subspesies telah diamati pada ketinggian 3.937 kaki (1200 m) dan di atasnya, khususnya di dataran tinggi Kelabit di Sarawak Utara di Kalimantan.
Mereka lebih suka menghindari area terbuka karena tubuh mereka beradaptasi untuk memanjat dan melompat, yang membuat mereka paling nyaman di daerah hutan lebat. Mereka juga tidur di pohon daripada di tanah atau di sarang.
Mungkin Anda tertarik membaca artikel berikut ini.

Pulau Lengkuas: Pesona Keindahan dan Cerita Unik di Balik Namanya
Pulau Lengkuas Belitung Pulau Lengkuas, sebuah pulau di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, terletak di utara Pantai Tanjung Kelayang, Kecamatan Sijuk, Kabupaten Belitung. Pulau ini adalah salah satu dari banyak pulau yang mengelilingi Pulau Belitung. Daya tarik utamanya adalah mercusuar tua yang dibangun oleh pemerintah Kolonial Belanda pada tahun 1882. Mer... selengkapnya

Open Pit Belitung. Bukti Kejayaan Pertambangan Timah Terbesar di Asia Tenggara
Open pit Belitung Open Pit , sebuah kawasan eks tambang timah yang terletak di Kecamatan Kelapa Kampit, Kabupaten Belitung Timur, Pulau Belitung, Indonesia. Kawasan ini memiliki ciri khas berupa kawah raksasa berbentuk spiral yang turun melingkar. Open Pit Belitung adalah bagian dari daftar UNESCO Global Geopark. Dulu, Open Pit Belitung merupakan tambang tim... selengkapnya

8 Homestay bagus di Belitung
Menikmati Keindahan Pulau Belitung dengan Penginapan Homestay Pulau Belitung, yang terletak di barat daya Pulau Sumatera, Indonesia, adalah surga tropis yang menawarkan keindahan alam yang memukau, dari pantai pasir putih hingga batu granit yang unik. Destinasi ini semakin populer bagi para pelancong yang ingin melarikan diri dari kehidupan sehari-hari dan m... selengkapnya
Kontak Kami
Apabila ada yang ditanyakan, silahkan hubungi kami melalui kontak di bawah ini.
-
Hotline
085315555288 -
Whatsapp
085315555288 -
Email
info@billitonecapture.com
Belum ada komentar